Monday, August 23, 2021

Gambut, Sebarannya di Indonesia dan Kegunaannya

Lahan gambut di Indonesia
Lahan Gambut di Indonesia | Sumber foto: Wetlands Indonesia

Manfaat dari gambut dan jenis yang dapat digunakan 

Gambut merupakan sumber daya yang mempunyai fungsi ekonomi bagi masyarakat, pemerintah, dan negara selain fungsi produksi dan lingkungan. Dari berbagai sumber yang ada, diperkirakan lahan gambut di Indonesia tercatat seluas 22.5 juta hektar pada tahun 2019. Pemanfaatannya di Indonesia umumnya ditujukan untuk kebun kelapa sawit. Diperkirakan sekitar 30% lahan gambut tersebut berpotensi untuk pengembangan pertanian. 
 

Lokasi lahan gambut di indonesia

 

Lahan gambut dapat ditemukan dalam jumlah besar di pulau Sumatera, Kalimantan dan Papua. Ketiga pulau tersebut memiliki daerah dengan kandungan gambut yang sangat tinggi.

Kegunaan dari gambut di Indonesia


Terdapat beberapa petani yang bijak dalam memanfaatkan lahan gambut sebagai media tanam untuk berbagai jenis tanaman, seperti tanaman hortikultura dan tanaman pangan. Menurut para ahli kebun, ada banyak manfaat penggunaan gambut lumut sebagai media tanam hortikultura.

 

Pemanfaatan gambut untuk hortikultura

Tanaman hortikultura yang dibudidayakan di lahan gambut diharapkan dapat memunculkan sentra-sentra penghasil tanamanan hortikultura seperti halnya pada Kelurahan Kelampangan di kota Palangkaraya (Kalimantan Tengah) yang telah menjadi sumber pasokan dari sayur-sayuran bagi masyarakat pada kota tersebut. 

Selain itu etnik Tionghoa di Kalimantan Barat juga mengembangkan tanaman lidah buaya.

 

Tanaman hortikultura
Tanaman Hortikultura | Sumber foto: Dekoruma

Tanaman hortikultura yang cocok dengan gambut

Tanaman buah hortikultura yang telah diteliti dan diamati cocok dengan lahan gambut dangkal adalah nanas, pisang, pepaya, semangka, melon, sedangkan jenis sayuran meliputi tomat, pare, mentimun, cabai, kangkung dan bayam.

Selain tanaman hortikultura, tanaman pangan menjadi komoditas yang banyak dibudidayakan di tanah gambut. Padi, jagung, dan kedelai (Pajale) merupakan jenis tanaman yang banyak dibudidayakan di lahan gambut dangkal.

 

Kelebihan dari media tanam gambut

Berikut ini adalah manfaat lainnya dalam menggunakan gambut sebagai media tanam:

  1. Gambut memiliki daya serap yang tinggi sehingga dapat menampung air lebih banyak dibandingkan media tanah.
  2. Media steril yang ideal untuk menanam dan pertumbuhan tanaman. Gambut tidak memiliki kandungan yang berbahaya, benih gulma, dan lainnya. Oleh karena itu, gambut adalah media awal yang ideal, khususnya tanaman rentan yang memerlukan banyak perhatian. Sehingga sangat lazim untuk menggunakan gambut sebagai bahan campuran dengan tanah.
  3. Memiliki pH rendah. Gambut biasanya bersifat asam sehingga cocok digunakan untuk tanaman yang menyukai media tanam dengan pH rendah seperti bunga camelia ataupun buah blueberry. Apabila tanah yang anda gunakan pHnya kurang rendah, gunakan campuran gambut untuk menurunkan pHnya.
  4. Gambut juga tidak padat yang merupakan keunggulan dibandingkan dengan media tanam organik lainnya. Karena apabila tanah menjadi padat, maka kegunaannya menjadi berkurang. Kepadatan mengurangi penyerapan air sehingga media yang mudah menjadi padat tidak cocok untuk dijadikan media tanam.

 
Gambut
Gambut | Sumber foto: Google Image


Kekurangan dari media tanam gambut

Kekurangan dari media tanam gambut adalah:

  1. Walaupun organik, gambut tidak subur. Gambut tidak mengandung nutrisi yang diperlukan tanaman untuk tumbuh. Gambut ada mengandung beberapa tipe mikroorganisme yang menguntungkan dan hanya sedikit nutrisi dan mineral saja.
  2. Bersifat pH asam. Media ini tidak tepat apabila digunakan untuk tanaman yang menyukai alkali (basa). Apabila anda ingin menanam tanaman yang menyukai alkali, sebaiknya menggunakan kompos.
  3. Gambut biasanya mahal terutama apabila diperlukan dalam jumlah besar, Penghematan dapat dilakukan dengan mencampurnya dengan tanah dan tidak hanya menggunakan gambut secara keseluruhan tanpa campuran tanah. 

 

Potensi gambut lainnya

Pemilihan gambut sebagai media tanam yang berpotensial juga dipertimbangkan oleh beberapa
hal berikut:

  • Ketersediaan (Availability). Jumlah ketersediaan bahan menjadi pertimbangan utama, apakah bahan tersebut dapat diperbarui atau tidak.
  • Biaya (Cost). Alternative media tanam diharapkan tidak menggunakan biaya dan tenaga yang terlalu banyak dalam mengolahnya.
  • Keefektifan (Effectiveness). Keefektifan media tanam yang baik ditinjau dari seberapa besar kandungan nutrisi didalamnya, sehingga tidak diperlukan lagi adanya penambahan pupuk yang berlebihan ke dalam media tanam.
  • Nilai estetika (Aesthetic). Nilai estetika juga menjadi tambahan nilai dalam menemukan media tanam berpotensial yang baru.

 

Campuran media tanam hidroponik dengan gambut

Dikarenakan apabila gambut ditambahkan ke dalam tanah maka akan membuat tingkat keasaman tanah meningkat. Oleh karena itu dibutuhkan beberapa media tanam lainnya untuk merubah agar pengunaan gambut lebih sesuai.

Beberapa bahan tersebut adalah sabut kelapa (coconut fiber) dan sekam padi. Sabut kelapa mempunyai kemampuan yang hampir sama dengan gambut. Sabut kelapa juga dapat memperkokoh akar tanaman yang tumbuh. Sedangkan Sekam padi yang disterilisasi dapat menambah nutrisi sekaligus dapat menggantikan fungsi media hidroponik perlit dan vermikulit.

 

Poin penting akan gambut Indonesia 

Gambut di Indonesia termasuk ke dalam tipe oligotrofik (gambut tidak subur) karena miskin mineral dan unsur hara. Sedangkan gambut di Irlandia mempunyai kandungan organik tinggi yang terbentuk dari sisa-sisa vegetasi akuatik.Kami di Esparindo menjual campuran gambut yang berasal dari Irlandia yaitu Gold Label Special Mix Custom no Perlite.

 
Areal Gambut
Areal Gambut | Sumber foto: Pantau Gambut


Di manakah kita dapat membeli gambut

Dikarenakan gambut di Indonesia belum dikemas dan diproduksi dengan cara yang bersih dan steril, maka Esparindo menyediakan gambut yang diproduksi oleh Gold Label yang berasal dari Swedia.

Gold Label itu sendiri merupakan perusahaan Belanda yang khusus menyediakan media tanam hidroponik dari Eropa dan juga pupuk dan zat aditif tanaman hidroponik lainnya.

Produk gambut dari Gold Label pun memiliki varian yang berbeda berdasarkan kebutuhan dalam bercocok tanam. Berikut ini adalah penjelasan untuk beberapa produk gambut Gold Label yang dapat dibeli dari Esparindo:

 

Tipe gambut dari Gold Label

Produk gambut dari Gold Label pun memiliki varian yang berbeda berdasarkan kebutuhan dalam bercocok tanam. Berikut ini adalah penjelasan untuk beberapa produk gambut Gold Label yang dapat dibeli dari Esparindo.

 

Special Mix
Campuran tanah yang berasal dari gambut Swedia yang memiliki kualitas tertinggi yang dicampur dengan perlit untuk hasil yang maksimal. Gambut Swedia memiliki struktur yang stabil dan kadar debu yang rendah. 

Fungsi dari gambut Swedia ini adalah untuk membantu penyebaran air secara merata melalui produk ini. Selain itu, gambut Swedia pun memiliki kapasitas menahan air yang sangat tinggi sekaligus mempertahankan tingkat oksigen yang tinggi akibat strukturnya yang kasar.

 

Gambut Gold Label Special Mix
Gambut Gold Label Special Mix | Sumber Foto: Esparindo

Special Mix Light
Pilihan yang tepat untuk tanaman yang masih muda. Hal ini dikarenakan anda dapat menyesuaikan sendiri nutrisi untuk meningkatkan perkembangan akar awal. Gambut ini memiliki kandungan pupuk organik lebih rendah gambut Special Mix sehingga  cocok pada perkembangan awal akar tanaman yang tidak memerlukan banyak nutrisi. 

Media ini cocok bagi anda yang ingin menambahkan sendiri kandungan pupuk bagi pertumbuhan tanaman anda. Keunggulan dari produk ini secara alami meminimalkan perubahan pH yang besar, mengurangi risiko kelebihan atua kekurangan pemupukan, dan secara alami meningkatkan pertumbuhan mikroba.

 

Gambut Gold Label Special Mix Light
Gambut Gold Label Special Mix Light | Sumber Foto: Esparindo

Special Mix Light Custom No Perlite
Produk ini adalah produk untuk anda yang lebih suka menambahkan nutrisi mandiri sepanjang siklus. Gambut ini tidak memiliki perlite tetapi memiliki kandungan sabut kelapa. Kandungan khusus yang dicampur ini sangat cocok untuk bertanam secara organik.
Aspek penting dari pertumbuhan yang berhasil pada bertanam organik adalah kandungan kelembaban yang konsisten memungkinkan mikoriza dan mikroba yang bermanfaat untuk berkembang dengan subur.

 

Gambut Gold Label Custom No Perlite
Gambut Gold Label Custom No Perlite | Sumber Foto: Esparindo

Bagi anda yang tertarik dengan gambut GOLD LABEL, silahkan anda menghubungi kami di Esparindo.


Sumber:

 

Gardener, S., 2020. Sunday Gardener. [Online] Available at: https://www.sundaygardener.net/peat-moss-benefits-and-disadvantages/
[Accessed 23 August 2021].

Higgins, A., 2017. The Washington Post. [Online] Available at: https://www.washingtonpost.com/lifestyle/home/should-sustainable-gardeners-use-peat-moss/2017/05/09/1fc746f0-3118-11e7-9534-00e4656c22aa_story.html
[Acessed 23 August 2021].

Masganti, Anwar, K. & Susanti, M. A., 2017. Potensi dan Pemanfaatan Lahan Gambut Dangkal untuk Pertanian.
Sumberdaya Lahan, 25 July, 11(1). Available at: https://media.neliti.com/media/publications/223343-potensi-dan-pemanfaatan-lahan-gambut-dan.pdf [Accessed 23 August 2021].


RHS, 2020. Royal Horticultural Society. [Online]
Available at: https://www.rhs.org.uk/science/gardening-in-a-changing-world/peat-use-in-gardens/peat-alternatives
[Accessed 23 August 2021].

Wednesday, July 8, 2020

Pengaplikasian Media Tanam Hydro dan Hydrocorn dari GOLD LABEL

Pengaplikasian Media Tanam Hydro dan Hydrocorn dari GOLD LABEL akan kami bahas pada artikel ini. 

Seperti yang telah kita ketahui, setiap media tanam hidroponik memiliki fungsi tertentu, sehingga tidak dapat sembarang diaplikasikan sembarang pada pada suatu tanaman atau sistem hidroponik yang ada. Kami akan jelaskan secara singkat tanaman apa saja yang sekiranya cocok dengan media Hydro maupun Hydrocorn yang tersedia di Esparindo. 

Media tanam Hydro dan Hydrocorn atau disebut Expanded Clay Pebbles merupakan media tanam berbentuk butiran yang terbuat dari tanah liat khusus yang dipanaskan. Media ini baiknya diaplikasikan untuk tanaman yang masa tanamnya cukup panjang dan memiliki ukuran yang besar seperti buah dan sayuran yang tidak langsung mati saat dipanen. 

Hydro memiliki bentuk bulat seperti bola seperti halnya merek produk dari Jerman yang pernah kami impor yaitu merek Hydroton. 

Tipe clay pebbles untuk hidroponik berikutnya adalah Hydrocorn yang memiliki bentuk tidak beraturan seperti snack berondong jagung atau pop corn


Contoh tanaman yang sering ditanam menggunakan media hidroponik hydro dan hydrocorn ini adalah cabai, tomat, timun, melon, strawberry, dll. Dengan menggunakan media ini, akar tanaman dapat mencengkram dengan baik pada media sehingga tanaman berukuran besar pun dapat berdiri dengan kokoh. Media ini juga tidak akan rusak dalam pemakaian jangka panjang bahkan dapat digunakan kembali untuk tanaman berikutnya setelah media dibersihkan.

 
Selain itu, media ini juga sangat cocok diaplikasikan pada tanaman hias, terutama Hydro karena bentuknya seperti kelereng menambah estetika pada tanaman hias tersebut. Hydro dapat dimasukkan pada vas bunga untuk aplikasi di dalam ruangan atau menggunakan pot untuk aplikasi di luar ruangan. Penggunaan media Hydro akan membuat tanaman hias tampak lebih menarik dibandingkan dengan penggunaan tanah. 

 
Untuk tanaman dengan masa tanam pendek, seperti sawi, selada, kangkung, dll. Sebenarnya bisa saja menggunakan media tanam Hydro dan Hydrocorn, tetapi proses penanamannya akan lebih kompleks sedikit. Media tanam Hydro dan Hydrocorn tidak dapat diaplikasikan untuk penyemaian bibit, sehingga apabila menggunakan media ini untuk tanaman dengan masa tanam pendek, kita perlu menyemai bibit pada media lain seperti arang sekam dan setelah bertunas baru dipindahkan. Hal itu pasti sangat merepotkan untuk masa tanam yang singkat. 

Untuk mengatasi masalah tersebut, kita dapat mencampur media tanam hidroponik Hydro atau Hydrocorn dengan media seperti arang sekam, cocopeat atau moss sehingga proses penyemaian hingga panen dapat dilakukan pada satu tempat tanpa dipindahkan. Setelah itu, Hydro maupun Hydrocorn dapat digunakan ulang kembali setelah dibersihkan. 

 
Selain itu, media Hydro dan Hydrocorn tidak cocok diaplikasikan untuk tanaman jenis umbi-umbian seperti bawang dan ubi. Umbi tidak akan bisa berkembang dengan baik pada media yang bersifat padat.

Media tanam Hydro dan Hydrocorn kami merupakan produk satu-satunya di Indonesia yang diimpor langsung dari Belanda (Eropa). Kami dapat membuktikan keaslian produk ini.
Silahkan menghubungi Esparindo untuk pembelian media tanam Hydro dan Hydrocorn melalui online shop kami di Blibli, Tokopedia dan Bukalapak.
 

Wednesday, December 27, 2017

Media Tanam Gold Label Pengganti Hidroton Dapat Dibeli Melalui Blibli Atau Tokopedia

 
Media Tanam Gold Label Pengganti Hidroton Dapat Dibeli Melalui Blibli Atau Tokopedia. Ya, anda sekarang dapat membeli media tanam hidroponik buatan Belanda ini secara eceran dengan mudah. 

Produk media hidroponik ini dapat dibeli melalui:

Bagi anda yang ingin mengetahui apa beda media tanam merek Gold Label dengan Hydroton, silahkan mengunjungi:
Oleh karena banyaknya produk di pasaran yang bukan merupakan Hydroton atau Hidroton asli buatan Jerman, kami sarankan untuk beralih menggunakan media tanam Hydro dari Gold Label ini. Karena produk ini masih asli buatan Eropa dan telah diproduksi dari bahan baku yang bebas logam berat, parasit dan bibit penyakit.

Salam hidroponik!

Wednesday, March 1, 2017

Menanam Selada Air Secara Hidroponik Dengan Media Tanam Hydrococo


Pada artikel sebelumnya yang berjudul Percobaan Pengunaan Media Tanam Hydrococo Untuk Menanam Beragam Sayuran Sekaligus Secara Hidroponik telah terlihat efektivitas media tanam Hydrococo untuk digunakan pada berbagai tanaman sayuran seperti bayam, kangkung dan cai sim. Sebenarnya pada saat yang bersamaan juga dilakukan penanaman selada air Grand Rapids. Akan tetapi karena proses pertumbuhannya sangat lamban, maka kami tidak melakukan pendataan secara lengkap.

Cara menanamnya sama, dengan sistem hidroponik wick (sumbu) yang diletakan pada baki tanpa sirkulasi air maupun aerasi (diberikan gelembung udara). Hanya netpot yang digunakan berjumlah 6 saja karena mempertimbangkan tanaman selada air yang akan melebar ke samping. Mohon maaf, kami tidak memiliki data berapa lama proses pertumbuhannya. Yang kami perhatikan proses dari pembenihan hingga tumbuh besar membutuhkan waktu kurang lebih 45 HSS (perkiraan).

Selada Air Hidroponik Sistem Wick Media Tanam Hydrococo

Selada Air Hidroponik Sistem Wick Media Tanam Hydrococo

Selada Air Hidroponik Sistem Wick Media Tanam Hydrococo

Foto-foto di atas diambil pada hari yang berbeda menjelang beberapa hari sebelum selada air dipanen. Setelah dipanen dapat dilihat hasilnya di bawah ini.


Hasil Panen Selada Air Hidroponik Sistem Wick Media Tanam Hydrococo

 

Hasil Panen Selada Air Hidroponik Sistem Wick Media Tanam Hydrococo

 

Hasil percobaan memperlihatkan bahwa selada air dapat ditanam dengan sistem wick sederhana tanpa memerlukan adanya sirkulasi air maupun aerasi. Perkecambahannya agak lamban dan secara keseluruhan membutuhkan waktu lebih panjang dibandingkan dengan sistem hidroponik Vertikal ataupun NFT/DFT. Akan tetapi dengan pertimbangan tidak memerlukan pompa sirkulasi maupun aerator udara menjadi keunggulan tersendiri untuk sistem wick ini.
Media Hydrococo Yang Digunakan

 Media tanam hidroponik dari Belanda ini dapat dibeli melalui blibli:

Tuesday, February 28, 2017

Percobaan Pengunaan Media Tanam Hydrococo Untuk Menanam Beragam Sayuran Sekaligus Secara Hidroponik

Kali ini kami akan membahas mengenai percobaan (eksperimen) kami di dalam menggunakan media tanam Hydrococo dari GOLD LABEL untuk menanam sayuran secara hidroponik yang mudah

Tujuan pertama dari percobaan ini adalah untuk mengetahui apakah media tanam hidroponik ini dapat digunakan untuk menanam sayuran. 

Tujuan kedua adalah apakah media tanam hidroponik Hydrococo ini dapat digunakan ulang kembali. Apabila dapat digunakan kembali dengan mudah tanpa mengalami penyusutan yang signifikan, maka berarti media tanam ini sangat hemat.

Seperti yang telah diketahui, Hydrococo adalah media tanam yang terdiri dari campuran Coco Fibre (Coir) dengan Hydrocorn dan memiliki sertifikasi RHP dan KIWA.


Eksperimen awal kami adalah melakukan pengetesan dengan bertanam hidroponik sistem wick (sumbu) paling sederhana tanpa aerasi. Sayuran yang ditanam adalah Lettuce (Selada Air) GRAND RAPIDS, Bayam MAESTRO, Kangkung SALINA dan Cai Sim TOSAKAN.

Hidroponik Sistem Wick Dengan Media Hydrococo

Pertama-tama kali menyiapkan 24 netpot dan disisipkan pada styrofoam. Setiap netpot menggunakan dua buah kain flanel yang panjangnya disesuaikan agar bisa mencapai dasar baki. Setelah itu media tanam Hydrococo dimasukan ke dalam netpot. Media ini akan digunakan sebagai media tanam dan peyemaian sekaligus.


Lalu benih diletakan di atas media tanam. Benih yang kami gunakan benih bayam, kangkung dan cai sim. Setiap tipe benih masing-masing diletakan ke dalam 6 netpot terpisah. Setelah itu benih dan media tanam Hydrococo dibasahi dengan air agar lembab dan dibiarkan di dalam ruangan.

Setelah berkecambah kurang lebih tiga setengah hari setelah semai (3,5 HSS), maka baki tanaman diisi dengan air nutrisi dan diletakan di balkon agar terkena sinar matahari. Nilai pH di atur agar selalu berada pada pH 6,0 s/d 6,5 dan TDS berada pada 1.260 s/d 1.400 yang disesuaikan untuk tiga jenis tanaman yang berbeda.

Saat baki di bawa ke balkon, keadaan benih sudah mengalami etiolasi atau istilahnya "kutilang" yang berarti kurus tinggi langsing.

Benih Mengalami Etiolasi

Walaupun mengalami etiolasi, demi ilmu pengetahuan, percobaan tetap dilanjutkan. Setelah 9,5 HSS, maka kondisi tanaman mulai normal seperti terlihat seperti foto di bawah ini. Pada lajur kiri sebanyak 8 netpot ditanam kangkung Salina, pada 8 netpot di pojok kanan atas ditanam bayam Maestro dan pada 8 netpot di pojok kanan bawah ditanam Cai Sim Tosakan.

Benih Mulai Tumbuh Normal Pada 9,5 HSS

Hasil pada foto di atas terlihat mengembirakan. Walaupun sempat mengalami etiolasi, tanaman mulai tumbuh dan mendekati normal. Dan selanjutnya adalah foto tanaman saat 12,5 HSS.

Tanaman Saat 12,5 HSS

Saat 12,5 HSS tanaman terlihat normal dan gejala etiolasi sudah tidak terlihat lagi. Bayam di bagian kanan atas terlihat subur dan berikut juga cai sim pada bagian kanan bawah. Kangkung terlihat ada yang menguning tetapi pertumbuhannya cukup menggembirakan.

Harap diperhatikan, foto pada saat 9,5 HSS dan 12,5 HSS dilakukan pada malam hari maka warna sayuran agak gelap karena hanya mengandalkan pencahayaan lampu pada balkon.

Pertumbuhan saat 16,5 HSS dapat dilihat di bawah ini.

Tanaman Saat 16,5 HSS

Saat 16,5 HSS tanaman terlihat mulai membesar dan terlihat segar.

Tanaman sudah siap dipanen pada saat 21 HSS. Foto-fotonya dari berbagai sisi dapat dilihat berikut ini.

Tanaman Saat 21 HSS

Tanaman Saat 21 HSS

Tanaman Saat 21 HSS

Tanaman Saat 21 HSS

Saat 21 HSS tanaman sudah dapat dipanen. Daun kangkung yang sempat menguning telah kembali menjadi hijau. Tanaman Bayam dan Cai Sim pun terlihat segar.

Bayam Hidroponik Dipanen Saat 21 HSS


Cai Sim Hidroponik Dipanen Saat 21 HSS

Kangkung Hidroponik Dipanen Saat 21 HSS

Percobaan menanam sayuran secara hidroponik dengan menggunakan media tanam Hydrococo kami nyatakan berhasil. Media ini dapat digunakan sebagai alternatif dari Rockwool. Untuk melihat pengunaan Hydrococo pada penanaman selada air silahkan klik tautan berikut ini di bawah:
http://mediatanamanhidroponik.blogspot.co.id/2017/03/menanam-selada-air-secara-hidroponik.html

Percobaan ini belum menjawab apakah media Hydrococo dapat digunakan kembali tanpa perlu diganti yang baru. Nantikan percobaan kami lainnya yang akan menguji apakah media ini dapat digunakan ulang.
Media Tanam Hidroponik Hydrococo

Untuk membeli dalam jumlah besar media tanam Hydrococo dari Belanda ini, silahkan menghubungi kami. Untuk pembelian jumlah eceran, dapat dilakukan melalui partner kami blibli di sini:
https://www.blibli.com/search?s=gold+label&o=10&b=Gold+Label

Friday, October 28, 2016

Hydroton Tidak Diproduksi Lagi. Apa Itu Sebenarnya Hydroton?

Kepada para pembaca dan penggemar hidroponik, jangan khawatir dengan gambar di sebelah ini. Walaupun hydroton tidak diproduksi lagi tetapi terdapat penggantinya. Saat ini, kami lihat di masyarakat, banyak para penggemar ataupun pengusaha di bidang hidroponik yang masih kurang paham dengan hydroton. Oleh karena itu kami pada artikel ini akan membahas lebih mendetail mengenai apa itu sebenarnya hydroton.

Hydroton sangat populer sebagai produk hidroponik sejak 30 tahun yang lalu. Hal ini disebabkan produknya yang inert, tidak kotor dan sangat mudah digunakan. Hydroton sebenarnya hanya merupakan merek dagang. Hydroton merupakan merek dari perusahaan Okotau Green GmbH yang saat ini sudah tidak beroperasi lagi. Produk Hydroton sebenarnya merupakan LECA (Lightweight Expanded Clay Aggregate) atau disingkat menjadi Expanded Clay. Apabila diterjemahkan ke Bahasa Indonesia, LECA dapat diartikan kurang lebih sebagai Kerikil Tanah Liat Yang Memuai. 

Harap diperhatikan, anda jangan langsung berpikir tanah liat apa saja dapat dirubah menjadi Expanded Clay. Hal ini dikarenakan pembuatan Expanded Clay memerlukan tanah liat dengan komposisi khusus yang sudah ditetapkan. Selain itu pada Expanded Clay tidak boleh mengandung zat-zat yang berbahaya atau yang dapat mempengaruhi tanaman. Proses pembuatan Expanded Clay juga memerlukan suhu tinggi hingga 1.200 derajat celcius.

HYDRO Salah Satu Produk Expanded Clay Pengganti Hydroton

Di Belanda sendiri, produk Expanded Clay ini terkadang disebut Hydrokorrel. Korrel berarti kerikil dalam bahasa Belanda.

Jadi untuk merangkum artikel ini, Hydroton merupakan merek dari expanded clay. Merek Hydroton di Eropa digantikan dengan merek Hydro buatan Belanda. 

Dengan demikian kami rasa para pembaca akan mengerti apabila melihat produk-produk lain yang mengaku merupakan produk Hydroton. Kemungkinan yang dimaksud si penjual (yang juga kurang paham) adalah bahwa si penjual juga menjual Expanded Clay. Yang harus diperhatikan adalah apabila penjual mengaku menjual Hydroton dari Jerman. Kami meminta para pembaca lebih teliti apabila ada penjual yang memberikan klaim masih menjual Hydroton dari Jerman karena pabriknya sebenarnya sudah tutup. Silahkan membaca artikel kami mengenai perbedaan produk merek Hydroton asli dengan yang tiruan di sini:

Kami harapkan dengan artikel ini akan membantu para pembaca memahami bahwa Hydroton hanyalah merek dagang dari produk Expanded Clay.

Untuk melihat produk kami lainnya, silahkan mengunjungi website kami di www.esparindo.com.


Sumber:

Wednesday, September 28, 2016

HydroCoco Media Hidroponik Gabungan Hydrocorn Dengan Coir

HydroCoco media hidroponik gabungan Hydrocorn Dengan Coir. Tentunya para pembaca sudah mengetahui manfaat dari Coconut Fibre (Coir) yang juga dikenal sebagai sabut kelapa. Manfaat dari Coir di hidroponik sangat besar. Kami berasumsi para pembaca tentunya sudah mengetahui manfaat Coir tersebut dan kami tidak akan menjelaskannya lebih lanjut pada artikel ini. 

Produk HydroCoco 60/40 dari Gold Label ini merupakan campuran 60% Hydrocorn berukuran 8 mm - 16 mm dengan 40% Coconut Fibre. Campuran untuk ini merupakan perpaduan yang sangat baik bagi tanaman hidroponik anda. 

Secara singkat, keuntungan dari media hidroponik Hydrocorn dengan bentuknya yang unik adalah menyediakan permukaan yang dapat dengan mudah dicengkram oleh akar serta menyediakan udara yang cukup untuk akar. Sedangkan keuntungan dari media hidroponik Coco Coir memudahkan pergerakan aksi kapiler air dan nutrisi sehingga mudah diserap akar. Media HydroCoco ini menggabungkan keunggulan dari dua macam media hydroponik menjadi satu!! Kombinasi dari dua media ini meningkatkan aksi kapiler, memacu pertumbuhan dari akar serta mengurangi frekuensi penambahan air apabila dibandingkan dengan hanya menggunakan clay pebble saja.
GABUNGAN HYDROCORN DENGAN COCO COIR


Mengapa menggunakan produk media hidroponik HydroCoco 60/40 dari Gold Label? Keunggulannya dapat dilihat berikut ini:
  1. Menggunakan serabut kelapa (coconut fibre) berkualitas terbaik.
  2. Serabut kelapa yang digunakan berasal dari pedalaman dan bukan dari tepi pantai. Hal ini dikarenakan serabut kelapa yang tumbuh di tepi pantai mengandung zat garam yang sangat tinggi yang tidak dapat berkurang walaupun telah dilakukan pencucian berulang kali. Dengan menggunakan kelapa yang berasal dari pedalaman, menjamin kadar garam pada serabut kelapa (coir) tidak akan tinggi.
  3. Dipanggang menggunakan bahan bakar yang tidak mengandung logam berat (heavy metal) sehingga media ini tidak mengandung zat berbahaya yang dapat diserap tanaman.
  4. Memiliki sertifikasi produk hortikultur RHP dari Belanda dan dinyatakan sebagai media dengan tingkat food-grade.
  5. Media yang paling tepat untuk sistem hidroponik pasang surut (ebb and flow). Media ini juga cocok untuk sistem Wilma (Wilma System) dan  sistem lainnya dari IWS (Intelligent Watering System).
  6. Meningkatkan pertumbuhan koloni bakteri menguntungkan mycorrhizae and trichoderma.

HydroCoco termasuk media hidroponik terbaik yang pernah ada. Produk ini akan hadir di Indonesia pada akhir tahun 2016. Bagi anda yang tertarik untuk mencoba media hidroponik HydroCoco, silahkan menghubungi kami di 021-65867688 atau melalui email di blog@esparindo.com. Gunakanlah produk yang tersertifikasi dan aman!

Untuk membeli Hydrococo secara eceran, silahkan klik tautan di bawah ini:
https://www.blibli.com/search?s=gold+label&o=10&b=Gold+Label 




Sumber: